Rabu, 08 Agustus 2018

Misteri Obor

Misteri Obor

            Namaku Leah, aku berumur 15 tahun. Lahir di Jember tahun 2022. Selama hidupku aku belum pernah merasakan yang namanya Asian Games. Belum pembukaanya. Asian Games ditiadakan dari tahun 2018. Tahun terakhir Asian Games ditiadakan. Asian games berlangsung selama lima tahun sekali, dengan pembukaan yaitu Obor Adian Games. Pada saat aku lahir, Asian Games sudah tidak ada lagi. Hanya kenangan mama dan papaku. Mereka ikut berpatisipasi dalam pembukaan asian games, hanya pembukaannya saja, dan bagi mereka itu adalah kenangan yang paling membahagiakan pada masa mereka. Meskipun saya masih 15 tahun, saya ingin tahu apa penyeba ditiadakannya asian games dan kenapa mereka meniadakannya.

            Pagi yang cerah bersinar melewati jendelaku, sepertinya ada yang membuatku bangun. “KAAAAK! bangun cepetan udah kesiangan inii!”. Ya, itu mamaku teriak-teriak membangunkanku untuk sekolah. “Iyaaa bentarr!”. Aku cepat cepat ke kamar mandi membawa handuk dan seragam sekolah. Setelah mandi, aku memakai seragam sekolahku dan sarapan di meja makan bersama papaku yang baru bangun. “Kakak pagi banget bangunnya, emang ada acara apa di sekolah?” Tanya papaku. “Nggak ada pa, cuma aku sekarang sekarang ini mau bangun pagi biar nggak telat terus”. “Ayo kak siap-siap berangkat gih sama papa, entar telat.”. “Iya mah” Kataku malas sudah beberapa kali dibilangin mama. Aku pun berangkat ke sekolah dianterin ayahku sekalian ia berangkat kerja ke kantor.

            Sampai di sekolah, aku bertemu sahabatku namanya Seta. Dia baik hati dan suka menolong siapapun yang bermasalah. Singkat katanya, dia disukai banyak orang seperti dia adalah sahabat baik semua orang. Bel sekolah telah berbunyi, aku memasuki kelasku Bersama beberapa temanku sekelas. Pelajaran pertama yang sangat membosankan, Bahasa Indonesia. Dua jam yang membosankan kuhabiskan untuk menggambar, tentu gambarku jelek tapi sudah menjadi hobiku. Bel istirahat berbunyi, aku langsung keluar kelas dan dicegat guru bimbingan konseling. “Leah, kamu ikut keruanganku sekarang. Ada hal penting yang harus kita bicarakan” itulah kata bu Dini, guru yang paling menyebalkan di sekolah ini. Aku memasuki ruang BK yang sangat menyeramkan (gak sih lebay aja) dan gelap. Aku melihat banyak kertas-kertas seperti dokumen yang berantakan. Aku diberikan secarik kertas, ia menyuruhku membaca. Judulnya adalah OBOR AG. “OBOR AG, sepertinya aku pernah mendengar antara percakapan mama dan papaku di dapur” kataku dalam hati. “Leah. Ini adalah persiapan Obor Asian Games yang pertama kali kita akan laksanakan dalam 19 tahun ini. Pemerintah sudah lama merencanakan ini. Kita akan menyeleksi kamu untuk menjadi pesrta pertama untuk melaksanakan Obor Asian Games.

            “Obor Asian Games? Bukannya Asian Games sudah ditiadakan!?.” Kataku bingung. “Ya, Asian Games memang ditiadakan dari dunia karena pembukaan ini, Obor Asian Games. Leah, kau tidak boleh memberitahu orangtuamu. Bahkan sahabat mu Leah!” tegas Bu Dini. “Obor Asian Games dulunya adalah kegagalan seluruh Asian games karena terdapat banyak korban yang obor yang tidak selamat” kata Bu Dini. Ini adalah permulaan dari Obor Asian Games yang tidak kuduga, seperti cerita-cerita menyeramkan. Obor Asian Games memang berbahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar